Amazing Gags

LightBlog

Breaking

LightBlog

Saturday, February 20, 2016

SAY NO FOR LGBT

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

 

 
Kian maraknya kampanye terkait pengakuan terhadap LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) akhir-akhir ini membuat pemerintah mulai merasa khawatir. Terlebih semakin beraninya para pelaku LGBT ini berkampanye secara terang-terangan. Yang sangat dikhawatirkan adalah golongan anak-anak karena mereka sedang tumbuh dan mempelajari fenomena-fenomena yang ada di sekitarnya. Tidak terkecuali yang berorientasi kepada seksual. Jika mereka sudah di kenalkan sejak dini tentang LGBT bukan tidak mungkin nantinya mereka akan menjadi bagian dari orang-orang malang yang menderita kelainan jiwa tersebut.
  
Sebenarnya LGBT bukanlah hal yang baru. Beribu abad yang lalu LGBT sudah meracuni kaum Nabi Luth. Dan akibat yang mereka terima dari perbuatan mereka tersebut Allah kirimkan azab yang memusnahkan mereka semua. Seperti yang dijelaskan Allah dalam firmannya, "Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth ituyang di atas ke bawah (Kami balikkan) dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu dan siksaan itu tidak jauh dari orang-orang yang dzalim" (Qs. Hud : 82-83). Lantas mengapa manusia yang sekarang tidak belajar dan berkaca dari kisah Nabi Luth tersebut? Apakah tidak ada rasa takut hal yang sama akan menimpa mereka juga?
  
Terkait kampanye LGBT yang semakin marak dan terang-terangan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menyatakan siap untuk mengambil langkah kebijakan dialog yang semata-mata bertujuan agar kaum LGBT tersebut dapat kembali normal. Semua pihak yang meliputi pemuka agama, psikolog (ahli kejiwaan), dan juga ahli kesehatan harus turun tangan dan duduk bersama pemerintah guna membicarakan bagaimana cara memperbaiki dan meluruskan penyakit LGBT ini yang merupakan racun bagi generasi muda bangsa.
   
Yang juga sangat dikhawatirkan terkait kampanye LGBT yang semakin gencar ini, mereka (para pelaku LGBT) nantinya berhasil mendapat hati di masyarakat. Hal ini tentu saja akan semakin sulit untuk diatasi karena adanya dukungan terhadap kelompok laknat tersebut. Karena itulah hendaknya semua pihak bekerja sama untuk segera mengantisipasi mewabahnya penyakit kelainan jiwa yang membahayakan masyarakat ini.
   
Kemudian yang sedang hangat dibicarakan saat ini di media-media seperti televisi dan internet (medsos), permasalahan LGBT ini sudah memasuki ranah entertainment (dunia hiburan). Terungkap dua kasus yang telah menyeret dua nama artis di tanah air. Kasus pertama yang dialami artis dan presenter yang berinisial IB dan kasus kedua yang baru-baru ini terjadi menimpa artis dan penyanyi dangdut berinisial SJ. Sangat disayangkan artis yang notabene sebagai publik figur, idola masyarakat, malah ikut-ikutan terjangkit virus LGBT.
   
Miris dan sangat memprihatinkan melihat kenyataan bahwa LGBT ini telah menjamur di negara kita Indonesia yang mayoritas warga negaranya beragama Islam. Padahal Islam pada dasarnya telah mengatur bagaimana pergaulan sesama manusia. Yang mana hubungan yang sah dan dibenarkan hanyalah hubungan pernikahan antara laki-laki dan perempuan. Sebaliknya, Islam melarang keras adanya hubungan sesama jenis, baik itu laki-laki dengan laki-laki (gay) atau perempuan dengan perempuan (lesbi). Apalagi biseksual, laksana kunci inggris, laki-laki atau perempuan dibabat habis. Dan juga transgender, yang mengubah jenis kelaminnya, dari laki-laki ke perempuan atau pun dari perempuan menjadi laki-laki. 
 
Pro dan kontra terus bermunculan dalam menyikapi gerakan LGBT ini. Ada yang membela LGBT atas dasar hak asasi manusia (HAM). Katanya setiap individu punya hak untuk menentukan apa yang mereka inginkan. Hey, buka mata Anda, hak asasi yang mana yang Anda bicarakan? Apakah Anda tidak sadar jika seandainya LGBT ini dilegalkan dan penganutnya semakin bertambah maka umat manusia akan terancam punah alias musnah dari muka bumi. Bagaimana tidak? Laki-laki dengan laki-laki dapat apa? Perempuan dengan perempuan dapat apa? Its so crazy!
  
LGBT merupakan pengaruh negatif terhadap perkembangan bangsa ini. Jadi tentu saja harus kita tolak dan antisipasi. Namun kita sadari bahwa permasalahan ini bukanlah permasalahan masing-masing individu melainkan permasalahan bagi kita semua. Oleh karena itu, tanggung jawab untuk masalah ini tidak hanya dibebankan kepada pemerintah saja, tetapi semua unsur termasuk masyarakat punya tanggung jawab untuk mengatasinya.   
 
Mari kita sebagai bangsa yang berpegang teguh terhadap etika dan moral dengan tegas katakanlah :
  
"Kami menolak LGBT dan melarangnya tumbuh dan berkembang di negara kami Indonesia"
   
Sekian dari Penulis, terimakasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 

No comments:

Post a Comment

Terimakasih telah berkomentar dengan baik dan sopan.

Adbox